Labels

Saturday, March 22, 2014

Indonesiaku

                   Kau itu sangat indah
                             Kau itu elok
                                             Kau itu kaya
Hasil bumi berlimpah, tapi kenapa?
Banyak pendudukmu yang pergi
Banyak penduduk saling bertengkar
Banyak penduduk kelaparan
Indonesiaku
Apa kami harus menderita di Negara yang seperti surga ini?
Apa kami harus melepaskanmu?
Apa harus kami membencimu?
Indonesiaku
Kami harus menuntut pada siapa?
Tuhan?
Pemimpin kami?
ATAU
Diri kita sendiri?


Indonesiaku!!!

Apakah Indonesia Butuh Sang Penyelamat?
Roda itu berputar sesuai dengan keinginan orang yang memutarnya, jika kita memutar ke samping kita akan ke samping begitu juga sebaliknya. Jadi, nasib seseorang tidak ditentukan orang lain ataupun apalah, melainkan nasib atau keberuntungan kita sendiri yang memutarnya. Kehidupan yang sangat susah sekarang ini membuat orang melakukan apa saja agar mereka bisa menjadi sukses atau sekedar untuk bertahan hidup. Mereka melakukannya ada yang melalui jalan yang halal ada juga yang melalui jalan yang sangat tidak baik.
Jika kita melihat kondisi bangsa Indonesia yang ada dalam pikiran kita pastilah carut marut. Kondisi ini bukan karena Negara ini tidak mempunyai apa-apa untuk dikelola, melainkan karena system yang amburadul kalau boleh saya bilang. Banyak kekayaan alam yang dikelola pihak asing semakin membuktikan kalau Negara ini adalah Negara amburadul, padahal kalau kita bisa mengelola sendiri pasti akan menjadi Negara yang sangat kaya raya. Bukan kita tidak mampu mengelola, karena kita mempunyai pemikir yang luar biasa di bidangnya masing-masing. Ketidak beresan sistemlah yang membuat kita lebih mudah untuk diperalat dan dijadikan alat oleh bangsa lain, pemerintah yang tidak tegas dan condong membela yang berkuasa.
Mengenai kondisi Indonesia yang amburadul katanya akan datang sang penyelamat dan membawa kedaimaan serta kemakmuran bagi bangsa ini. Tapi yang ada malah membuat masyarakat bergantung pada datangnya sang penyelamat tersebut tanpa berbuat apa-apa. Mengenai harapan itu, seharusnya masyarakat berpikir kalau di dunia ini hanya Tuhanlah penyelamat bagi umatnya, bukan malah bergantung pada sebuah ramalan yang belum ada kebenarannya tersebut. Seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia harus saling bahu-membahu membangun bangsa ini sesuai cita-cita presiden pertama Ir. Soekarno dulu. Jangan warisi abunya, ambillah apinya.


Pati Bukan Kota Pensiunan, Pati Kota Swasembada

Kabupaten Pati merupakan sebuah kabupaten kecil yang terletak di sebelah barat Rembang dan sebelah timur Jepara. Sempat mendengar dari teman-teman saya yang juga anak Pati, bahwa Pati dijuluki sebagai kota pensiunan. Dijuluki demikian karena di Pati hanya dihuni oleh orang yang sudah berhenti merantau atau menikmati masa tuanya. Selain hal tersebut, pemuda dan pemudinya banyak yang merantau diberbagai daerah dalam negeri maupun luar negeri. Mereka yang merantau biasanya ada yang bekerja, sekolah dan lain-lain.
Kondisi yang sangat memprihatinkan di daerah Pati, terutama kurangnya lapangan pekerjaan membuat mereka pergi mencari pekerjaan di daerah lain. Tidak ada upaya pemerintah daerah yang berinisiatif untuk mengembangkan potensi alam Pati yang begitu indah untuk dijadikan tempat wisata ataupun menarik investor ke Pati agar di Pati banyak lapangan pekerjaan. Padahal kalau dicermati, kondisi alam di Pati bisa menjadi objek wisata yang menarik. Di antaranya adanya waduk, laut, pegunungan, dan goa yang masih alami kalau kita lihat. Bukan hanya itu saja, potensi sumber pangan juga cukup melimpah dan tidak digarap dengan baik. Banyaknya kebun ketela, padi, sayuran, buah-buahan, dan hasil laut ini sudah menjadi modal awal menjadi kota yang swasembada. Tapi karena tidak adanya dukungan pemerintah daerah, membuat Kota Pati hanya akan menjadi kota pensiunan.

Kalau saja pemerintah daerah Pati bekerja sama dengan masyarakat, mahasiswa dan lembaga lain untuk membangun Pati menjadi kota yang kaya pasti mampu. Jika kita melihat daftar mahasiswa diberbagai Universitas di Indonesia, pastilah kita menjumpai mahasiswa yang berasal dari Pati. Tak sedikit diantara mereka juga mempunyai prestasi yang membanggakan, jika semua elemen mulai dari pemerintah sampai tingkat masyarakat saling gotong-royong membangun Pati, pastilah tidak ada sebutan Pati sebagai kota pensiunan tapi Pati kota yang swasembada segalanya. 

...............................................................

Malam ini aku merasa sedih ketika mengingat kedua orang tua. Bagaimana tidak, mereka berjuang segenap tenaga demi membahagiakan kami (aku dan adikku). Jasa mereka kusia-siakan tanpa berbuat apa-pun untuk mereka bahagia. Kuteteskan air mata setiap akan memajamkan mata ini, sembari mengingat apa yang kualami saat ini. Belum pernah sekalipun aku memberikan sesuatu yang berharga buat beliau. Aku hanya seorang yang tidak tau malu, yang bisa menangis tanpa berbuat sesutu. Tanpa ada ketrampilan apapun yang aku miliki, aku kawatir diri ini semakin terpuruk dan hancur. Bahkan saat ini aku merasa sendiri dalam kesepian tanpa ada orang yang tau betapa cerobohnya diri ini yang tidak bisa bangkit.

Monday, February 24, 2014

Hilang

Kosong tanpa arah
Tanpa harapan
Hilangnya tawa sendu
Menghilangkan kenyataan

Monday, September 9, 2013

Surat Untuk Calon Ibu Mertua

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh...
Sebelum saya terus mebnggoreskan kata dalam tulisan ini ijinkanlah saya memperkenalkan diri terlebih dahulu.
Duhai Calon Ibu Mertuaku......
Perkenalkanlah saya adalah wanita biasa dengan kepribadian yang sangat biasa dan dari kalangan keluarga yang biasa saja...

Saya bukanlah Khadijah ra, Seorang wanita yang luar biasa dalam sejarah wanita islam... dam teramat mulia .
Saya bukanlah Aisyah ra,Seorang yang utama dalam ketakwaannya...
Bukan pula Fatimah Az Zahra yang sangat utama dalam ketabahannya...
Tidak pula seperti Zulaikha yang teramat cantiknya..Apalagi Al Khansa yang sangat pandai mendidik mujahid-mujahid kecilnya...
Tapi........ Seperti yang saya katakan ... saya hanya wanita biasa...
Dengan ketakwaan yang biasa...
Ketabahan yang tak seberapa...
Dan kecantikkan saya pun tak pantas diperhitungkan...

Namun Ibu,,,,,,
saya adalah wanita akhir zaman...
yang punya cita-cita , mejadi wanita sholehah...
yang akan berusaha mengabdi pada calon suamiku...
dan juga padamu.. calon ibu mertuaku...

Duhai,Calon Ibu Mertuaku....
saya  harap kita bisa menjadi rekan yang baik...
karena pernikahan adalah membuka tabir rahasia...antara aku dan anakku...
Butuh banyak kesabaran untuk menghadapi banyaknya kejutan - kejutan dari perbedaan antara kami...
Saya berharap engkau dapat menjadi penasehat jika ku sedang dalam ke alpaan...
menjadi pengdengar yang setia saat saya ingin berbagi...
Karena sekali lagi saya bukanlah siti hajar yang sabar dalam penderitaan...

Waalaikumsalam warohmatullahi wabarakatuh..

* Salam Santun *

By. AS

Thursday, April 11, 2013

I Love PATI

Pati Bumi Mina Tani


Sekilas wawasan tentang Kabupaten Pati
  • Kabupaten Pati, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah.
  • Kabupaten Pati beribukota di Kecamatan Pati atau disebut Pati kota.
  • Tanggai 7 Agustus 1323 ditetapkan sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI
  • Motto Kabupaten Pati adalah “Pati Bumi Mina Tani”
  • Luas wilayah Kabupaten Pati yaitu sekitar 1.419,07 km2
  • Kode area telepon untuk wilayah Kabupaten Pati yaitu +62 295 atau 0295
  • Wilayah Kabupaten Pati dibagi menjadi 21 Kecamatan.
  • Batas wilayah Kabupaten Pati yaitu
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa
  • Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang di timur,
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara
  • Di Kabupaten Pati mengalir sebuah sungai besar yaitu Sungai Juwana
  • Objek wisata alam yang ada di Kabupaten Pati yaitu: Waduk Gunung Rowo, Banyu Urip, Waduk Seloromo, Gua Wareh, Tadah Hujan, Gua Pancur, Air Terjun Santi, Perkebunan Kopi dan Bumi Perkemahan Jolong, Bumi Perkemahan Regaloh, Agrowisata, Air Terjun Grenjengan Sewu, Sendang Tirta Marta Sani.
  • Objek wisata religi yang ada di Kabupaten Pati yaitu : Makam Mbah Ahmad Mutamakkin dan Mbah Ronggo Kusumo, Pintu Gerbang Majapahit, Makam Mbah Tabek Merto, Makam Saridin / Syeh Jangkung


 
Semboyan BUMI MINA TANI yang merupakan kependekan dari :
B : Berdaya
U : Upaya
M : Menuju
I : Identitas Pati
M : Makmur
I : Ideal
N : Normatif
A : Adil
T : Tertib
A : Aman
N : Nyaman
I : Indah

Semboyan Pati “BUMI MINA TANI” mempunyai maksud sebagai berikut:
- Berdaya, adalah berkemampuan untuk mewujudkan cita-cita.
- Upaya, merupakan usaha masyarakat dalam mencapai cita-cita yang diharapakan.
- Menuju, merupakan arah / tujuan yang ingin dicapai sesuai identitas daerah.
- Identitas Pati, merupakan ciri kekhususan yang sebenarnya, sehingga masyarakat dengan segala daya dan upaya ingin menemukan Jari Dirinya sendiri.
- Makmur, merupakan cita-cita hidup yang diidam-idamkan seluruh bangsa yang sudah ada sejak bangsa itu lahir.
- Ideal, merupakan harapan masyarakat yang diinginkan agar dicapai suatu keadaan yang selalu dapat menyesuaikan dengan perkembangan jaman.
- Normatif, merupakan harapan masyarakat dan pemerintah yang ingin mencapai tata kehidupan senantiasa berpihak pada norma-norma yang berlaku.
- Adil, merupakan cita-cita bangsa yang didambakan sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
- Tertib, suatu keadaan yang diharapakan yaitu tertib pemerintah dan tertib masyarakatnya sehingga kedua-duanya harus saling mendukung tanpa ada yang bertentangan.
- Aman, adalah suatu keadaan dimana masyarakat benar-benar merasa aman dan merasa terlindungi dalam hidupnya sehari-hari sebagai warga masyarakat.
- Nyaman, adalah suatu keadaan dimana masyarakat merasa enak, sejuk, sehat, dan segar sehingga memungkinkan masyarakat betah tinggal di lingkungannya.
- Indah, juga sebagai cita-cita pendukung yaitu kondisi estetika dambaan masyarakat.