Labels

Friday, May 25, 2012

Patifosi For Persipa Pati

Patifosi
Di era globalisasi ini, sepak bola merupakan cabang olahraga yang paling populer. Sepak bola bukan hanya ajang olahraga maupun hiburan tetapi juga ajang bisnis, di negara eropa yang sangat maju pasti memiliki club sepak bola yang handal dan mempunyai prospek bisnis.
Di sini saya tidak akan membahas mengenai club dari eropa yang notabeni sudah begitu luar biasa melainkan akan membahas mengenai sepak bola nasional. Belum juga berhenti konflik persepak bolaan Indonesia membuat para pemain serta penikmat sepak bola (suporter) semakin resah karena adanya dualisme ini. Hal ini disebabkan beberapa ego para politik yang ingin meraup suara saat pilpres 2014 nanti.
Tak hanya di tingkat nasional yang sedang hangat-hangatnya terjadi kekisruhan dalam jabatan, tetapi juga dialami oleh persepak bolaan Kabupaten Pati yang biasanya disebut Persipa Pati. Adanya kepentingan untuk meraup suara dalam Pilkada Pati, para stekholder ramai-ramai untuk menguasai Persipa dengan dalih menyelamatkan dari keterpurukan. Tapi mereka membuat Persipa menjadi tergusur dan harus rela untuk turun kasta. Untungnya masih ada suporter setia yang selalu mendukung Persipa saat terpuruk. Suporter yang menamakan Patifosi ini selalu membuat acara dan membahas nasib Persipa kedepannya. Masih hangat saat Patifosi mengadakan aksi penyelamatan Persipa ketika itu sebelum liga dimulai.. Aksi tersebut menuntut agar Pengcab PSSI Pati untuk mencarikan dana agar Persipa mengikuti kompetisi.
Setelah kompetisi selesai pun, Patifosi mengadakan agenda, mulai membahas kepengurusan Patifosi sendiri maupun acara silahturrahmi ke suporter lainnya.
Inilah Patifosi yang selalu royal kepada club kebanggannya Persipa Pati. Semoga apa yang dilakukan kawan-kawan Patifosi ini bisa membuat Persipa Pati berprestasi tinggi serta selalu kompak.

Alun-alun Kota Tayu

Sebelah Barat
Sebelah Selatan
Ini adalah gambar alun-alun Tayu yang diambil saat malam hari dan juga saat sore hari, tepatnya tanggal 11 Mei 2012. Biasanya tempat ini dijadikan ajang ngumpul bagi masyarakat Tayu dan sekitarnya saat acara ''nggantingi atau sedekah laut'' karena tradisi yang dianut oleh masyarakat Tayu pada umumnya adalah kejawen. Selain acara nggantingi, Alun-alun Tayu ramai pada saat malam minggu.

Sebelah Utara