Labels

Friday, September 28, 2012

Uniknya Bahasa Orang Pati



Bahasa merupakan alat komunikasi system lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi antar sesame manusia. Di dunia ini tidak ada satupun suku, bangsa, maupun kelompok masyarakat yang tidak menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Di Indonesia sendiri terdapat ratusan bahasa, bahasa tersebut pada umumnya ditemukan diberbagai tempat. Karena di Indonesia sendiri banyak sekali suku yang tinggal, mulai dari suku Jawa, Batak, Betawi, Tengger dan lain sebagainya. Begitu banyaknya suku yang ada di Indonesia mebuat banyak ragam bahasa yang mereka gunakan. Misalnya saja suku Jawa yang ada di Jawa tengah, di Jawa Tengah sendiri terdapat beberapa Kabupaten yang mempunyai gaya bahasa yang berbeda pula. Dialek ataupun sering disebut varian dari sebuah bahasa menurut pemakai yang ada di Jawa Tengah mempunyai perbedan tersendiri di setiap wilayah. Contohya saja dialek Pati yang berbeda dengan dialek Surakarta. Dialek Pati cenderung lebih kasar (Ngoko) sedangkan dialek Surakarta lebih halus karena dialek yang digunakan merupakan dialek Kraton.
Pada artikel ini sendiri akan membahas uniknya bahasa daerah Pati Jawa Tengah. Pati merupakan kota kecil yang berada di ujung utara sendiri atau berbatasan dengan kota Jepara, Kudus, Rembang. Pati mempunyai dialek yang sangat khas, diantara penggunakan imbuhan ‘’em/nem’’ yang menunjukkan kata ganti “milik”(wekem, hapenem, kursiem, rambutem). Misalnya saja bisa diterangkan dalam kalimat berikut. “Omahem cat e warnane apa?’’ (Rumahmu catnya warna apa?). beda dengan Surakarta yang menggunakan imbuhan “mu”. Tak hanya itu, orang Pati dalam penekanan kalimat biasanya menggunkan imbuhan “leh” memang tidak ada artinya tapi biasanya digunakan dalam percakapan. Misalnya saja “Piye leh mas, kok rambutem mbuk semir abang” (Bagaimana mask ok rambutmu disemir warna merah). Bukan hanya itu saja, ada kata “ndang gage” (cepat dong) biasanya diikuti imbuhan “go” misalnya saja “ndang gage go tuku beras” (Cepetan dong beli beras). Orang-orang Pati biasanya dapat dikenali dari ujarannya yang telah diterangkan di atas, untuk lebih spesifik ada tiga ujaran yang paling familiar yaitu :leh, go, nem/em”.
Ada pula istilah yang ada di Pati yang berbeda dengan daerah lain misalnya saja dalam mengungkapkan kata dingin, orang Pati biasanya mengucapkan kata “atis”,  ‘’teter’ yang berarti rusak, “jungkat” yang artinya sisir, “mbadok” yang artinya makan, dan masih banyak lagi yang belum saya tuliskan. Dari satu kota saja kita bisa melihat betapa banyaknya keaneragaman bahasa yang ada belum lagi kalau kita membahas bahasa yang ada di seluruh Indonesia. Untuk itu kita harus bangga dengan kebudayaan maupun tradisi yang ada di negeri tercinta kita, Indonesia. Karena tanpa kebudayaan dalam hal ini bahasa, kita tidak akan maju. Oleh karena itu marilah kita melestarikan kebudayaan yang ada di Indonesia agar tidak punah dimakan jaman.
Karya Deny Pranata/A310090272

Tuesday, September 25, 2012

Yu Mas Penjual Nasi Gudeg Pekalongan

Yu Mas Pekalongan
Anda pasti kenal yang namanya Nasi Gudeg, karena makanan ini hampir ada di setiap daerah. Kali ini saya akan memperkenalkan seorang penjual nasi gudeg yang sudah berpuluh tahun dalam menjalani bisnis Nasi Gudeg. Kurang lebih 45 tahun beliau menjalani bisnis ini, Yu Mas namanya, nenek yang saat ini berusia 90 tahun ini masih eksis berjualan nasi gudeng di pinggir jalan blimbing Kota Pekalongan. Silakan mampir jika berada di Pekalongan....