Irfan Haarys Bachdim akan merumput bersama Chonburi FC selama dua tahun ke depan. Kematangan kompetisi di Thailand menjadi alasan utamanya meninggalkan Liga Primer Indonesia.
“Chonburi tak pernah menghubungi saya. Saya yang mendatangi Chonburi,” Irfan menjelaskan awal proses bergabungnya dengan Chonburi di sela-sela acara peluncuran sepatu sepak bola Nike Mercurial Vapor IX di Senayan City, Jakarta, Sabtu (9/2/13).
“Saya melihat Thailand punya liga yang lebih maju. Kompetisinya lebih ketat. Begitu juga soal finansialnya. Saya ingin terus meningkatkan kemampuan dan saya melihat Thailand adalah kesempatan yang bagus,” ia menambahkan.
Pemain kelahiran Mijdrecht, 24 tahun silam ini, yakin ia bisa beradaptasi dengan gaya permainan tim berjuluk The Shark itu.
“Saya yakin bisa cocok dengan permainan mereka. Saya sudah melihat mereka bermain. Saya sudah berbicara dengan pelatih, saya sudah tahu soal visinya dan gaya bermainnya,” Irfan menambahkan.
Tingginya kualitas pesepak bola Thailand menjadi tantangan yang disambut Irfan dengan antusiasme. Ia siap menampilkan yang terbaik untuk menembus skuad utama.
“Saya dikontrak untuk memperkuat tim utama. Tetapi ada 22 pemain di tim utama, mungkin lebih. Saya akan memberikan yang terbaik, setelah itu terserah pelatih untuk memutuskannya.”
“Di Persema saya hampir pasti dimainkan, tetapi di sini saya harus berusaha dan berjuang untuk mendapatkan tempat,” katanya.
Irfan menunjukkan karakternya sebagai pemain yang ambisius. Setelah Thailand, ia berharap bisa menjajal level kompetisi yang lebih tinggi di benua Asia.
“Siapa tahu? Mungkin saya bisa ke J-League (Liga Jepang) atau A-League (Liga Australia). Itu adalah kompetisi yang sangat bagus. Intinya saya ingin selalu bermain di level tertinggi dan saya akan selalu berusaha untuk itu,” kata pemain yang pernah mengenyam pendidikan sepak bola di akademi Ajax Amsterdam itu
No comments:
Post a Comment