Kabupaten
Pati merupakan sebuah kabupaten kecil yang terletak di sebelah barat Rembang
dan sebelah timur Jepara. Sempat mendengar dari teman-teman saya yang juga anak
Pati, bahwa Pati dijuluki sebagai kota pensiunan. Dijuluki demikian karena di
Pati hanya dihuni oleh orang yang sudah berhenti merantau atau menikmati masa
tuanya. Selain hal tersebut, pemuda dan pemudinya banyak yang merantau diberbagai
daerah dalam negeri maupun luar negeri. Mereka yang merantau biasanya ada yang
bekerja, sekolah dan lain-lain.
Kondisi
yang sangat memprihatinkan di daerah Pati, terutama kurangnya lapangan
pekerjaan membuat mereka pergi mencari pekerjaan di daerah lain. Tidak ada
upaya pemerintah daerah yang berinisiatif untuk mengembangkan potensi alam Pati
yang begitu indah untuk dijadikan tempat wisata ataupun menarik investor ke
Pati agar di Pati banyak lapangan pekerjaan. Padahal kalau dicermati, kondisi
alam di Pati bisa menjadi objek wisata yang menarik. Di antaranya adanya waduk,
laut, pegunungan, dan goa yang masih alami kalau kita lihat. Bukan hanya itu
saja, potensi sumber pangan juga cukup melimpah dan tidak digarap dengan baik.
Banyaknya kebun ketela, padi, sayuran, buah-buahan, dan hasil laut ini sudah
menjadi modal awal menjadi kota yang swasembada. Tapi karena tidak adanya dukungan
pemerintah daerah, membuat Kota Pati hanya akan menjadi kota pensiunan.
Kalau
saja pemerintah daerah Pati bekerja sama dengan masyarakat, mahasiswa dan
lembaga lain untuk membangun Pati menjadi kota yang kaya pasti mampu. Jika kita
melihat daftar mahasiswa diberbagai Universitas di Indonesia, pastilah kita
menjumpai mahasiswa yang berasal dari Pati. Tak sedikit diantara mereka juga
mempunyai prestasi yang membanggakan, jika semua elemen mulai dari pemerintah
sampai tingkat masyarakat saling gotong-royong membangun Pati, pastilah tidak
ada sebutan Pati sebagai kota pensiunan tapi Pati kota yang swasembada
segalanya.
No comments:
Post a Comment