Labels

Saturday, June 16, 2012

MENINGKATAN KEMAMPUAN KETRAMPILAN MENULIS KARYA SASTRA PUISI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING TIPE M-A-S-T-E-R di SMP NEGERI 1 SUKOHARJO


BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan sumberdaya manusia agar mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman. Karena pentingnya bidang pendidikan tersebut maka komponen yang terkait dalam dunia pendidikan baik keluarga, masyarakat, dan juga pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Meningkatkan kualitas pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam suatu proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini merupakan tugas bagi masing-masing sekolah dan yang paling utama adalah bagi guru sebagai tenaga pengajar. Guru harus selalu kreatif dan inovatif dalam melakukan pembelajaran agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan dan antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan berkualitas dan prestasi yang dicapai siswa memuaskan. Metode pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan materi pelajaran yang akan disampaikan, karena pemilihan metode pembelajaran yang tepat akan membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Seiring dengan diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006 lalu, guru tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama yaitu guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas (teacher center). Hal ini nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran yang paling praktis dan tidak menyita waktu. Hal ini menyebabkan siswa cenderung jenuh, bosan dan akhirnya kurang tertarik terhadap pembelajaran yang berlangsung. Hal ini berpengaruh terhadap capaian hasil belajar siswa.

Secara umum keberhasilan proses belajar mengajar dapat ditinjau dari dua faktor, yaitu:
1.Faktor guru
a)      Penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
b)      Penggunaan metode mengajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan.
c)      Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan.
2. Faktor siswa
a)      Seberapa besar minat dan kemampuan siswa dalam belajar.
b)      Kemampuan siswa untuk mempelajari buku-buku bacaan sumber belajar.

            Untuk meningkatkan mutu pendidikan, terutama pengajarannya ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk menanggulangi atau bahkan mengatasi hal tersebut. Misalnya dengan tidak selalu mengganti sistem pendidikan melainkan dengan sedikit merubah bagian mana yang dirasa buruk untuk diterapkan. Bagi pengajar, ada banyak metode yang bisa diterapkan saat mengajar. Metode-metode tersebut dianjurkan oleh para ahli bidang pendidikan dikarenakan sangat berpengaruh terhadap daya serap siswa atas materi yang diajarkan.
            Metode-metode yang dianjurkan oleh para ahli untuk digunakan pengajar antara lain adalah Active Learning, Cooperative Learning, Contextual Teaching and Learning, Independent Learning, Quantum Learning, dan Learning Styles. Metode tersebut terbukti ampuh apabila dilaksanakan sesuai dengan aturan. Selain memberikan hal yang baru bagi siswa metode-metode tersebut juga memberikan kenyamanan kepada siswa dalam menghadapi pembelajaran di kelas.
Metode yang dibahas dalam makalah ini adalah Accelerated Leraning dengan tipe M-A-S-T-E-R. Accelerated Leraning merupakan cara belajar cepat (CBC) dan cara berfikir kreatif. Sedangkan ‘struktur’ metode CBC dibagi menjadi enam langkah dasar. Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R sebuah kata yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Jayne Nicholl.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana penerapan metode accelerated leraning tipe M-A-S-T-E-R dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa di SMA 1 Surakarta?
2.      Bagaimana hasil yang didapatkan siswa setelah menerapkan metode accelerated leraning tipe M-A-S-T-E-R tersebut?  

C.     Tujuan Penelitian
Tujuan suatu penelitian haruslah jelas, mempunyai arah da n tepat
sasaran. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.      Mendiskripsikan penerapan metode accelerated leraning tipe M-A-S-T-E-R dalam belajar menulis puisi.
2.      Mendiskripsikan hasil yang didapatkan siswa setelah menggunakan metode accelerated leraning tipe M-A-S-T-E-R tersebut.
  1. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini menghasilkan dua macam
manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi pengembangan
keilmuan terutama di bidang pengajaran bahasa dan sastra Indonesia dan
sebagai dasar pijakan penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat antara lain.
a. Mahasiswa Peneliti
1. Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang
kemampuan menulis puisi.
2. Sebagai acuan pembanding dalam penelitian pengajaran bahasa
dan sastra khususnya kemampuan menulis menulis puis i.
3. Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas
wawasan tentang kemampuan menulis puisi.
b. Guru Bidang Studi Bahasa dan Sastra Indonesia
1. Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau kemampuan
yang dimiliki siswa dalam menulis puisi
2. Sebagai bahan acuan masukan dalam mengajarkan apresiasi sastra ,
terutama kemampuan menulis puisi.

E.     Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini meliputi tiga bab yaitu sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori, yang meliputi kajian pustaka, hakekat menulis, pengertian accelerated leaerning, hakekat metode accelerated learning serta penerapannya.
Bab III Metode Penelitian, yang meliputi tempat penelitian dan waktu, Objek dan subjek penelitian, bentuk penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisa data.










BAB II
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori



A.    Tinjauan Pustaka
1.      Dari penelitian yang dilakukan Handri Agustyaningrum (2007) yang berjudul “Peningkatan Ketrampilan Menulis Narasi Dengan Pemanfaatan Gambar Berseri di kelas VIII SMP Ta’mirul Islam Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa peningkatan ketrampilan menulis karangan narasi yang dimiliki siswa kelas VIII A SMP Ta’mirul Islam Surakarta. Persamaan penelitian Handri dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang kemampuan menulis narasi, perbedaanya, selain metode yang digunakan, penelitian ini menitikberaktan pada peningkatan ketrampilan menulis karangan narasi.
2.      Penelitian Abdul Khasim (2007) dalam skripsinya yang berjudul “Ketrampilan Menulis Karangan Argumentasi Sebagai Potensi Kreativitas Mengarang Siswa: Studi Kasus di SMP Negeri 2 Kartasura”. Menyimpulkan bahwa dalam penulisan karangan argumen yang dilakukan siswa kelas VII dapat dinilai dengan skema kreativitas yang mencakup kelancaran, kelenturan, keaslian dan kerineian. Persamaan penelitian ini menitik beratkan pada keterampilan menulis karangan. Sedangkan perbedaan penelitian Abdul Khasim menitik beratkan pada kreativitas siswa dalam ketampilan  menulis karangan argumen, sedangkan penelitian ini menitik beratkan pada peningkatan keterampilan menulis karangan narasi.

B.     Landasan teori
1.      Hakekat menulis
Menurut Tarigan, pada bukunya yang berjudul “menulis sebagai ketrampilan berbahasa” menjelaskan mengenai pengertian menulis, menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambing-lambang grafik tersebut. Kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik yang sama, lambing-lambang grafik yang dimaksud pleh Tarigan adalah tulisan atau tulisan yang disertai gambar-gambar dan symbol-simbol.
Sedangkan Gie berpendapat bahwa menulis diistilahkan mengarang yaitu segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapakan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami. Dengan mencermati pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis tidak hanya mengungkapkan gagasan melalui media bahasa tulis, tetapi juga meramu tulisan tersebut agar dapat dipahami oleh pembaca.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa kemampuan menulis merupakan daya mengungkapkan ide-ide dalam pikiran dan pengalaman-pengalaman yang terjadi dalam diri maupun luar diri penulis yang dituangkan dengan menggunakan lambang atau symbol yang berupa angka atau huruf yang disampaikan kepada pembaca.

2.      Metode Accelerated Learning
Konsep pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran itu baik berlangsung secara cepat, menyenangkan, dan memuaskan. Accelerated learning adalah suatu cara yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga siswa bias belajar dan memahami materi lebih cepat serta membuat belajar lebih menyenangkan agar terjadi interaksi aktif antar siswa dan guru sehingga pembelajaran menjadi efektif.

3.      Hakekat metode accelerated learning dengan menggunakan enam langkah dasar; M-A-S-T-E-R.
Bagaimana cara kita menjadikan belajar itu menyenangkan dan berhasil? Caranya antara lain:
v  Menciptakan lingkungan tanpa-stres (relaks)_lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun harapan untuk sukses tinggi.
v  Menjamin bahwa subjek pelajaran adalah relevan_anda ingin belajar ketika Anda melihat manfaat dan pentingnya subjek pelajaran itu.
v  Menjamin bahwa belajar secara emosional adalah positif_pada umumnya ketika belajar dilakukan bersama dengan orang lain, ketika ada humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur, dan dukungan antusias.
v  Melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan otak kanan.
v  Menantang otak anda untuk dapat berpikir jauh ke depan dan mengeksplorasi apa yang sedang dipelajari dengan sebanyak mungkin kecerdasan yang relevan untuk memahami subjek pelajaran.
v  Dan mengonsoldasikan bahan yang sudah dipelajari_dengan meninjau ulang dalam periode-periode waspada yang relaks.
Semua langkah tersebut dimaksukkan dalam program CBC. “struktur” metode CBC dibagi menjadi enam langkah dasar.  Keenam langkah itu dapat diingat dengan mudah dengan menggunakan singkatan M-A-S-T-E-R, sebuah kata yang diciptakan oleh pelatih terkemuka CBC Jayne Nicholl, penulis Open Sesame.
1)      MOTIVATING YOUR MIND (MEMOTIVASI PIKIRAN)
Anda harus berada dalam keadaan pikiran yang “kaya akal”. Itu berarti anda harus relaks, percaya diri, dan termotivasi jika anda stres atau kurang percaya diri atau tidak melihat manfaat dari yang anda pelajari, berarti anda tidak belajar dengan baik. Dalam belajar menulis karya sastra khususnya puisi, siswa harus mempunyai pikiran yang relaks, percaya diri, dan mempunyai motivasi untuk menuangkan ide-ide yang akan ditulisnya.
2)      ACOUIRING THE INFORMATION (MEMPEROLEH INFORMASI)
Anda perlu mengambil, memperoleh dan menyerap fakta-fakta dasar subjek pelajaran yang anda pelajari melalui cara yang paling sesuai dengan pembelajaran inderawi yang anda sukai. Dalam penjelasan ini, dapat diimplementasikan bahwa siswa harus mempunyai strategi tersendiri untuk mencari informasi, sehingga siswa dapat menentukan apa yang akan ditulisnya. Dengan mengidentifikasi kekuatan visual, auditori, dan kinestetik, penulis harus memainkan berbagai strategi untuk mendapatkan informasi atau ide.
3)      SEARCHING OUT THE MEANING (MENYELIDIKI MAKNA)
Menanamkan informasi pada memori menetap mensyaratkan anda untuk menyelidiki implikasi dan signifikan makna sutuhya dengan cara seksama mengekplorasi bahan subjek yang bersangkutan. Ada perbedaan besar antara mengetahui dan memahami benar-benar sesuatu. Semata mengubah fakta ke dalam makna pribadinya adalah unsur pokok dalam proses belajar.  Implementasinya, guru harus membantu siswa untuk membuat kerangka visual, untuk memancing ide yang dimiliki siswanya. Setelah menentukan idea atau topic yang akan ditulis, siswa menanamkan informasi pada memori untuk menyelidiki implikasi dan signifikan makna sutuhya dengan cara seksama mengekplorasi bahan subjek yang akan ditulis oleh bersangkutan. Sebelumnya, siswa harus membuat kerangka puisi untuk memudahkan dalam menuangkan idenya.
4)      TRIGGERING THE MEMORY (MEMICU MEMORI)
Sering kali, ada banyak hal yang harus diingat dalam suatu subjek tertentu. Anda kini harus menyakinkan diri anda bahwa materi subjek itu terpateri dalam memori jangka panjang anda. Implementasinya, seorang penulis harus mempunyai wawasan yang luas untuk menuangkan idenya. Dalam hal ini, guru harus memicu memori siswa untuk mengingat subjek-subjek atau kejadian yang pernah dialami siswa sebagai bahan untuk menulis.
5)      EXHIBITING WHAT YOU KNOW (MEMAMERKAN APA YANG ANDA KETAHUI)
Bagaimana cara anda mengetahui bahwa anda telah paham dengan apa yang dipelajari? Pertama-tama, anda bias menguji diri sendiri, buktikanlah bahwa anda betul-betul mengetahui suatu subjek, mempunyai pengetahuan yang mendalam dan bukan hanya kulitnya saja. Setiap siswa diberi waktu untuk membacakan karangan puisinya masing-masing, sedangkan siswa yang belum maju diberi kesempatan untuk bertanya dan menganalisis puisi siswa yang maju. Dengan demikian kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan bernalar terbuka lebar dengan adanya keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran.
6)      REFLECTING HOW YOU’VE LEARNED (MEREFLEKSIKAN BAGAIMANA ANDA BELAJAR)
Anda perlu merefleksikan pengalaman belajar anda. Bukan hanya pada apa yang telah anda telah pelajari, melainkan bagaimana anda mempelajari. Pelajaran apa yang dapat anda petik pada waktu kemudian?.
Berdasarkan prinsip-prinsip dan langkah-langkah accelerated learning diatas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah penggunaan accelerated learning dalam pembelajaran menulis puisi sebagai berikut :
I.       Tahap persiapan
*      Guru menginstruksikan siswanya untuk mempersiapkan peralatan menulis.
*      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
*      Guru memotivasi siswa supaya siap belajar.
II.    Tahap penyampaian
*         Guru menyampaikan bagan materi yang akan dipelajari
*      Siswa diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru mengenai materi dalam hal ini men genai puisi.
III. Tahap pelatihan
*      Guru memberikan suatu permasalahan sastra dan mempersilakan siswa untuk mengarang serta berkreasi sesuai daya imajinasi masing-masing.
*      Siswa mulai menulis puisi secara individu.



IV.    Tahap penyampaian hasil
*      Guru menuntun siswa untuk memulai mempresentasikan hasil karangannya di depan kelas.
*      Siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya serta menganalisis karya sastra teman yang maju.
*      Siswa membuat rangkuman dari materi yang telah dipelajarinya selama pembelajaran berlangsung.


BAB III
Metode Penelitian

  1. Tempat penelitian dan waktu
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di SMP NEGERI 1 SUKOHARJO pada tanggal 21 mei 2011. Kenapa penulis melakukan penelitian di SMP NEGERI 1 SUKOHARJO, dikarenakan jaraknya lebih dekat dan lebih menghemat biaya.
  1. Objek dan subjek penelitian
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar, khususnya pembelajaran menulis karya sastra puisi yang terjadi di kelas, sedangkan subjek dari penelitian ini adalah guru, guru sendiri sebagi mediator siswa dalam pembelajaran tersebut.



  1. Bentuk penelitian
Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas (Suhardjo dalam Arikunto, 2007:58)
  1. Data dan sumber data
1.      Dokumen
Dokumen meliputi catatan lapangan selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa yang berupa tulisan.
2.      Informasi
Informan yang ditanyai yaitu seseorang yang dipandang mengetahui permasalahan yang ingin dikaji oleh peneliti dan bersedia memberikan informasi kepada peneliti.
  1. Tehknik pengumpulan data
Ada dua cara yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data, antara lain sebagai berikut:
1.      Observasi yaitu melakukan pengamatan proses pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis karya sastra puisi. Peneliti mengamati kegiatan pembelajaran secara langsung dan mencatat kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran tersebut.
2.      Wawancara terhadap guru dan sejumlah siswa mengenai proses pembelajaran menulis karya sastra puisi yang telah dilaksanakan.
  1. Teknik analisis data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis, teknik tersebut mencakup kegiatan mengungkapakan kelebihan dan kekurangan kerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas selama penelitian berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Rose, Colin dkk. (1997). Accelerated Learning For The 21st: Cara Belajar Cepat Abad XXI, terjemahan Dedy Ahimsa. Jakarta: Nuansa
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
The Liang Gie. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi

No comments:

Post a Comment